Pages - Menu

Minggu, 11 September 2016

Review Film : The Throne

The Throne
-Singgasana-
By : Yose.L 
link nonton : The Throne + indo Sub 


      Sebuah film garapan Lee Joon Ik yang bercerita tentang kisah pangeran kematian Pangeran Sado, yang diakibatkan karena fitnah dari Permaisuri Raja yang takut kehilangan tahtanya. Yoo Ah In dan Song Kang Ho berhasil memerankan tokoh Pangeran Sado dan Raja Yeongjo dengan sangat apik. Akting mereka benar-benar menyentuh perasaan penonton. Pergolakan hati yang dialami Raja Yeongjo karena harus menghukum putranya sendiri itu bisa kita rasakan dengan sangat kental.
 Sinematografi film ini juga disusun  dengan sangat apik sehingga membuat penonton 'asing' yang menontn film ini tidak harus bertanya-tanya siapa Pangeran Sado itu ataupun bertanya-tanya apa alasan ini itu dan lain-lain.

ok...
stop formalnya...

Film ini bener-bener menguras air mata secara pribadi, ditengah cerita memang agak sedikit membosankan karena dialog antara Pangeran Sado dan para mentri yang saat itu tengah 'ujian' kelayakan, tapi dari sanalah kita bisa melihat bahwa sebenarnya Pangeran Sado itu tidak seburuk yang kita kira diawal. Ia adalah seorang pangeran yang pintar dan cerdas, hanya saja kekecewaannya pada sang ayah karena memutuskan untuk mengangkat seorang selir yang berasal dari kalangan dayang dan melupakan ulang tahun permaisuri dan banyak kekhilafan sang raja yang membuatnya sedikit memberontak, walaupun menurut mimin itu bukanlah sebuah pemberontakan. Sang pangeran hanya ingin nenek buyut-nya dan neneknya yang saat itu baru saja meninggal bisa diteima di surga. Hanya saja saat itu cara yang ia gunakan termasuk cara yang cukup tabu untuk dilakukan oleh seorang Pangeran pada masa itu.

Moon Geum Young yang berperan sebagai isteri dari Pangeran Sado, cukup mengguncangkan mimin untuk pertama kalinya. Karena selama ini mimin sudah cukup terbiasa dengan perannya si Moon yang  'manis' dan di film ini dia mendapatkan perasan sebagai seorang isteri itu cukup mengguncang loh, tapi di sini moon berhasil mengukuhkan dirinya sebagai seorang artis yang bisa melakuakan berbagai macam peran.
Di akhir kita akan menemukan secuil peran dari So Ji Sub yang berperan sebagai putra dari Pangeran Sado yang telah dewasa. Jujur meskipun di sini peran si So Ji Sub itu cuman secuil tapi mimin bisa merasakan emosi dari seorang anak yang kehilangan seorang ayah dengan cara yang cukup kejam -fitnah-.

Sebenernya ada secuil perasaan dimana mimin itu pengen Indonesia bisa membuat sebuah film kolosal yang berisi tentang sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Kalo emang mau disebutin Indonesia punya juga cerita yang setipe-setipe kayak ceritanya Pangeran Sado ini seperti perebutan kekuasaan antara Balaputra Dewa dan purti Pramodhawardani, lalu Penyebab kehancuran Gajah Mada, Ken Arok dan Ken Dedes, dan sebagainya. 
Setau mimin Indonesia dulu pernah buat drama kolosal tentang kerajaan juga, tapi di drama itu cenderung menonjolkan sisi khayalan dalam artian tentang kekuatan-kekuatan ghaib itu loh, sebenernya itu ga apa-apa tapi terkadang pengemasannya itu yang agak memaksakan dan cenderung norak #opinion.
Jika saja sanga suradara lebih memfkuskan ceritanya pada perebutan kekuasaan tanpa harus menonjolkan efek-efek ghaib yang terlalu maksa, mungkin drama kolosal itu bisa disandingkan dengan drama kolosal buatan negeri gingseng itu.
Well, mimin tau kita ga boleh cuman ngeluh dan ngebandingin karya anak bangsa dengan karya buatan luar negeri, dari sekarang kita bisa mencoba ngebuat bangga Indonesia dengan kemampuan kita. Siapa tau kan lima tahun kedepan Indonesia bisa memproduksi film atau drama yang bisa disandingkan atau malah melebihi film dan drama dari negeri gingseng tersebut. Tetep berjuang dan berusaha. 

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar